Design Atap Kaca Skylight Pada Gedung Balai Kartini Jakarta

Salah satu elemen arsitektural, yang bahkan kini telah menjadi tren pada bangunan gedung dan mal di Indonesia berupa skylight dengan atap kaca laminated atau tempered. Skylight roof itu sendiri merupakan bukaan yang menempel pada atas sebuah bangunan, berupa material tembus pandang.

Banyak bangunan fasilitas umum seperti gedung pertemuan dan mal kelas menengah hingga pusat perbelanjaan kelas atas di Indonesia, sekarang memiliki skylight roof sebagai daya tarik tersendiri. Skylight roof ditempatkan di bagian atas atrium dan koridor bangunan sehingga memungkinkan cahaya matahari masuk ke seluruh lantai bangunan.

Gedung gedung pertemuan dan pusat perbelanjaan di Indonesia tak saja maju pesat dalam soal keragaman produk yang ditawarkannya. Tak juga sebatas pada kemajuan konsep one stop shopping yang membuat kian menariknya sebuah gedung pertemuan atau mal. Arsitektur pada sebuah gedung pusat perbelanjaan telah pula menjadi unggulan sejumlah mal di Tanah Air.

Jenis Bukaan Pada Gedung

Pada pencahayaan alami, langkah desain yang paling sering digunakan adalah membuat bukaan pada sisi samping ruang. Bukaan samping ini tidak hanya berfungsi sebagai pencahayaan, tetapi sekaligus juga sebagai penghawaan dan pemandangan (view).

Namun, pada bangunan tingkat rendah, bukaan atas atau skylight roof merupakan langkah yang paling efisien untuk memasukkan cahaya ke dalam ruangan karena pendistribusian cahaya dapat lebih merata ke seluruh ruangan. dan penggunaan kaca dapat diminimalisir. Hal ini terjadi karena cahaya matahari yang masuk ke dalam bangunan melalui skylight roof merupakan cahaya langsung sehingga ruangan menjadi lebih terang.

Atap Kaca Skylight

Cahaya pada bangunan mal memiliki beberapa peran dan fungsi diantaranya adalah sebagai
  1. Penerangan umum (general lighting) Sumber cahaya pada suatu ruangan dapat dimanfaatkan sebagai penerangan umum pada ruangan sehingga manusia dapat melakukan beragam aktivitas.
  2. Pencahayaan suasana (mood lighting) Cahaya memiliki fungsi untuk suasana dan mood pada ruangan dan mempercantik ruangan. Pencahayaan suasana merupakan sistem pencahayaan dengan menggunakan warna-warna tertentu untuk menciptakan suatu suasana dalam ruang.
  3. Pembentuk batas ruang Cahaya dapat berfungsi sebagai pembentuk batas imajiner pada ruangan. Contohnya pada kafe. Lampu-lampu yang berada di atas tiap-tiap meja membuat batas antara meja yang satu dengan meja lainnya.

Atap Kaca Skylight 

Skylight merupakan bukaan horizontal atau mendekati horizontal pada atap. Skylight dapat dibagi menjadi beberapa tipe berdasarkan fungsi dan bentuknya.

Ada 3 jenis skylight berdasarkan fungsinya yaitu
  1. Ventilating skylight, dapat dibuka agar udara dapat masuk, biasanya dipasang pada kamar mandi dan dapur. 
  2. Fixed skylight, tidak dapat dibuka, hanya sebagai pencahayaan alami. 
  3. Tubular skylight, ukurannya lebih kecil, biasanya dipasang pada koridor rumah dan ruang yang lebih kecil sebagai pencahayaan alami. 
Berdasarkan bentuknya, skylight dapat dibagi menjadi 9 (Sembilan) tipe. Lima tipe diantaranya lebih sering dipasang pada rumah tinggal, yaitu flat skylight, round skylight, polygon skylight, pyramid skylight, dan dome skylight. Empat tipe lainnya lebih sering dipasang pada bangunan berukuran besar, yaitu hip ridge skylight, ridge skylight, lean-to skylight, dan barrel vault skylight.

Atap Kaca Skylight

Flat Skylight berbentuk datar merupakan jenis skylight yang banyak digunakan, terutama pada bangunan rumah tinggal. Skylight ini tidak hanya dapat dipakai pada bangunan beratap datar, tetapi juga dapat diterapkan pada bangunan beratap pelana.

Atap Kaca Skylight Balai Kartini

Barrel Vault Skylight ini berbentuk kubah yang memanjang seperti tong panjang yang dipotong setengah secara melintang. Biasanya diterapkan pada area yang terlalu besar bagi atap kubah. Bentuk atap skylight seperti ini dapat dijumpai di Gedung Balai Kartini Jakarta.

Skylight dengan atap kaca pada bangunan gedung pertemuan atau pada mal mampu memenuhi kebutuhan pencahayaan dalam ruangan. Faktor-faktor yang harus diperhatikan dalam mendesain skylight dengan atap kaca adalah orientasi bangunan dan posisi bukaan skylight roof terhadap matahari. Berdasarkan teori, orientasi bangunan yang tepat adalah menghadap ke utara selatan karena bangunan itu akan mendapat sinar matahari sepanjang hari. Selain itu, cahaya matahari dari barat yang bersifat panas dan menyilaukan dapat dihindari.

Subscribe to receive free email updates:

3do1hmu65rk586jj0ne5m63t80

0 Response to "Design Atap Kaca Skylight Pada Gedung Balai Kartini Jakarta"

Posting Komentar